Fakta ilmiah dari ilmuwan. Mari Kurangi Marah Agar Lebih Sehat

30 September 2009

Sungguh, tak ada satupun perkara di dunia ini yang luput dari pengetahuan Allah. Setiap perintahnya selalu meninggalkan hikmah. Tak terkecuali perintah untuk saling memaafkan kesalahan dan menahan amarah.

Ilmuwan modern semakin menemukan pentingnya menahan marah. Banyak bukti ilmiah telah mengukuhkan bahwa amarah merusak jantung dan fungsi paru-paru.

ANJURAN TIDAK MARAH

“(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan( hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”. (QS. Ali Imran 3:34)

Bahkan,sebab pentingnya menahan marah, Rasulullah sampai berpesan melalui sabdanya: Dari Abu Hurairah r.a bahwa seorang lelaki telah berkata kepada nabi SAW yang maksudnya: “Berwasiatlah kepada ku,” sabda Rasulullah: “jangan kamu marah”. Maka laki-laki itu mengulangi kata-katanya berulangkali. Sabda Rasulullah: “jngan kamu marah: (HR. Bukhari).

MERUSAK JANTUNG

Baru-baru ini, Journal of the Amerika College of  Cardiology mengeluarkan karya ilmiahnya bertajuk hubungan antara marah dengan penyakit jantung.

Yoichi Chida, MD, Ph.D dari Departemen Epidemiologi dan kesehatan masyarakat, University College, London mengemukakan bahwa marah dan sikap permusuhan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner sebesar 19% pada orang sehat. Pada mereka yang sudah punya riwayat penyakit jantung sebelumnya, peningkatan ini mencapai 24%.

Risiko terkena serangan jantung semakin besar bagi seorang laki-laki. Kesimpulan ini didasarkan pada penelitian Steven Boyle, Ph.D dari Duke University Medical Center terhadap 313 laki-laki. Penelitian tersebut menunjukan adanya peningkatan jumlah protein yang dinamakan C3 dan C4. Kedua protein yang ada dalam sistem kekebalan tubuh ini merupakan penanda terjadinya peradangan da luka.

Perubahan jumlah protein dalam sistem C3 dan C4 berkaitan dengan sejumlah penyakit, seperti gangguan arteri hati. Pada pria yang mempunyai rasa permusuhan, gejala perasaan tertekan, dan keadaan marah dengan tingkat tinggi mengalami peningkatan kadar C3 sampai 7.1%.

Dapatkah terapi psikologis mengurangi kadar C3? “saat ini, kami belum mengetahui apakah campur tangan dalam mengurangi sikap permusuhan dan marah dapat menurunkan kadar C3 atau penanda peradangan lainnya, kata Boyle. Akan tetapi, ia menambahkan. “Bahwa seandainya peradangan tidak dapat berkurang dengan campur tangan seperti itu, sikap permusuhan dan marah dengan tingkat rendah berkemungkinan berdampak pada hubungan (antar manusia) yang lebih baik dan kesehatan yang meningkat”.

MEMBAHAYAKAN PARU-PARU

sabar ya..

sabar ya..

Setiap kenaikan satu point skor permusuhan (satu tingkat permusuhan), setara dengan hilangnya FEV 1 sabanyak 9 ml pertahun. FEV 1 merupakan ukuran kekuatan paru-paru, yang dihitung dari volume udara yang dapat dihembuskan paru-paru per detik.

Dalam pengantar hasil penelitian tersebut, Dr.Paul Lehrer dari University of Medicine and Dentistry di New Jersey, Amerika Serikat menuliskan, ” Sungguh sangat sulit menemukan suatu penyakit yang sama sekali tidak dipengaruhi oleh emosi atau stres dalam hal keparahan gejala, keseringan atau kekuatan kambuhnya”. Ppernyataan tersebut semakin mempertegas hubungan marah dan sikap permusushan dengan penurunan fungsi paru-paru.

Demi kebaikan sekilas rahasia dibalik perintah menahan marah. Dahulu, siapa mengira marah dapat menimbulkan sakit jantung dan melemahkan kerja paru-paru? Bahkan sebagaimana dikutip di atas, ilmuwan modern pun membuat anjuran mengurangi marah dan sikap memusuhi, selaras anjuran Al Quran dan Hadits. Hal ini membuktikan kebesaran Allah dan kebenaran Al Quran adanya, atas segala hikmah dibalik perintahnya.

Dengan terkuaknya rahasia ini, manusia diharapkan semakin memahami bahwa Allah memerintahkan sesuatu demi kebaikan manusia itu sendiri, sebagaimana dinyatakan Allah: “Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertaqwa: apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu? Mereka menjawab:(Allah telah menurunkan) kebaikan….(QS.An Nahl, 16:30)”. Karena itu, sepatutnya-lah manusia semakin taat dan mendekat kepada-Nya. bergaul dengan sesamanya. Ketika orang berbuat salah, sebaiknya segera meminta maaf. Sebaliknya, bila didzalimi, hendaknya kemarahan tidak dibiarkan terus membara. Langakah terbaik segera memberi maaf. Sikap ini sangatlah dianjurkan Allah dalam firman-Nya: berkaitan dengan kematian,asma, paru-paru. Tingkat sikap permusuhan yang tinggi semakin mempercepat terjadinya penurunan alami fungsi paru-paru. Kesimpulan tersebut merupakan hasil penelitian US Norma5tif Aging Study kepada 670 laki-laki.

TIPS MENGHINDARI AMARAH

1. Nabi menganjurkan ta’awudz. “A’uddzu billahi minasy syaithonir rojim.” (Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk).

2. Diam atau tidak bicara guna menjaga ucapan kita.”Apabila diantara kalian marah maka diamlah.”

3. Berwudzu.”Sesungguhnya marah itu dari syetan dan syetan itu diciptakan dari api, dan api itu diredam dengan air maka apabila di antara kalian marah, berwudzulah” (HR. Ahmad).

Islam sebagai “Way of Life” selalu menuntun kehidupan kita untuk kebaikan di dunia dan akherat. Hanya akhirnya terpulag kepada kita sendiri (mau ikut atau ingkar) ikut berarti selamat dan ingkar akhirnya sesat, sebab ilmu pengetahuan modern akan terus menyikap tabir rahasia Al Qur’an dan sunah Nabi Muhammad SAW.


MARI TETAP ISTIQOMAH KEPADA ALLAH SWT

15 September 2009

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Pada bulan suci Ramadhan ini, umat islam, selain sedang diuji kesabarannya dalam menjalankan ibadah puasanya sebulan penuh,juga sedang diuji kesabarannya menghadapi fitnah akibat isu terorisme yang akhir-akhir ini sengaja dimunculkan kembali, diekspos terus-menerus dan dikaitkan dengan islam dan kaum Muslimin. Ujian ini terutama menimpa para pengemban dakwah, baik individu maupun lembaga dakwah (Pesantren).

Menghadapi ujian ini seyogyanya setiap Muslim dituntut tetap istiqomah di dalam ketaatannya kepada Allah SWT, tidak sedikitpun menyimpang dari jalanNya, dan malah harus semakin mendekatkan diri (taqarrub) kepada-Nya. Sebab, istiqomah dalam ketaatan kepada Allah SWT dan taqarrub kepadanya akan menjadi pintu bagi kita untuk meraih sukses di dunia dan akherat.

Sejak Baginda Nabi saw. memulai dakwah secara terang-terangan di Mekah, orang-orang kafir mulai memutar otaknya untuk mencari cara, dari mulai yang paling halus hingga yang paling kasar dan kejam untuk menggagalkan dakwah Nabi saw. Mula-mula mereka melontarkan isu bahwa Muhammad saw. adalah orang gila. Lalu beliau juga dituduh sebagai penyihir yang bisa memecah-belah bangsa Arab. Tujuannya agar orang-orang Arab tidak mendekati, apalagi mendengarkan kata-kata Muhammad. Itulah ujian pertama dan paling ringan yang dialami Baginda Rasullullah saw.

Tatkala Quraisy melihat bahwa Muhammad tidak berpaling sedikitpun dari jalan dakwah, mereka lalu berpikir keras untuk membenamkan dakwah Muhammad saw. dengan berbagai cara yang lebih keras. Secara ringkas ada empat cara yang mereka lakukan: mengolok-olok, mendustakan dan melecehkan Rasul; membangkitkan keragu-raguan terhadap ajaran Rasul dan melancarkan propaganda dusta; menentang al-Quran dan mendorong manusia untuk menyibukan diri menentang al-Quran; menyodorkan beberapa bentuk penawaran agar Rasul mau berkompromi, yang tujuannya adalah menyimpangkan bahkan menghentikan dakwah beliau. Akan tetapi dengan cara ini pun gagal.

Meskipun mengalami semua makar dan kekejaman yang dilakukan orang-orang kafir, Rasulullah saw. dan para sahabat beliau tetap berpegang teguh pada islam, tetap bersabar dan tetap istiqomah di jalan dakwah hanya karena satu alasan: mengharap ridha Allah SWT.

Oleh sebab itu, jika hari ini para pengemban dakwah, khususnya di tanah air, sedang diuji dengan fitnah terorisme, diawasi diperangi atas nama melawan terorisme maka hal itu barulah mengalami hal yang paling ringan dari apa yang pernah dialami Rasulullah saw.

Karena itu, istiqomah di jalan dakwah adalah hal sebetulnya wajar-wajar saja bagi para pendakwah. Dengan tetap istiqomah segala permusuhan orang-orang kafir terhadap pengemban dakwah yang notabene adalah para wali (kekasih Allah) akan dapat dikalahkan.

Siapa saja yang memusuhi Wali (kekasih) Ku maka Aku memaklumkan perang terhadapnya (HR. al- Bukhari).

Orang-orang kafir itu membuat makar/tipudaya dan Allah membalas makar/tipudaya mereka itu. Allah sebaik-baik pembalasan tipudaya (QS Ali Imran [3]: 54).

Wassalamu’alaikum Wr.Wb


PEPAYA DAN MANFAATNYA

12 September 2009

Pepaya merupakan tanaman buah-buahan yang dapat tumbuh mulai daerah pantai sampai pegunungan. Tumbuhan pepaya berbentuk pohon,
bergetah, tumbuh tegak, tinggi sekitar 2,5-10 m, batangnya bulat berongga, di bagian atas dapay bercabang, pada kulit batang terdapat bekas tangkai daun yang sudah lepas.
Papaya mempunyai berbagai manfaat, yaitu buahnya yang matang dapat dimakan karena mengandung banyak vitamin, sedangkan buahnya yang masih muda dapat disayur.pepaya
Selain buahnya yang dapat dimanfaatkan, biji, akar, dan daunya dapat juga dimanfaatkan untuk obat.

Daun pepaya.
OBAT PELANCAR ASI
– Beberapa lembar daun pepaya
– Daun pepaya diremas-remas
– Daun yang sudah lemas dilayukan
diatas api.
– Letakan daun yang telah dilayukan itu
di atas payudara.

OBAT PEMELIHARAAN BADAN SETELAH MELAHIRKAN

Cara pembuatannya;
– Satu helai daun pepaya muda segar
– Satu sendok teh asam segar
– Gula jawa satu potong
– Semua bahan dimasukan kedalam panci
– Bahan-bahan direbus dengan air 2
gelas sampai airnya menjadi sutu gelas
– Setelah dingin air rebusan itu disaring
dan siap diminum.

Demikian sedikit resep semoga bermanfaat bagi kita semua amin.